Pengertian sistem informasi
Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information Systems atau CBIS). Dalam prakteknya, Dalam konsep dasar sistem informasi, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa embel-embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting. Dalam buku ini, yang dimaksudkan dengan sistem informasi adalah sistem informasi yang berbasis komputer.
Dalam bahasan konsep dasar sistem informasi ini akan diuraikan pengertian sistem informasi, oleh para ahli. Dalam berbagai pengertian sistem informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah hal yaitu: tantangangan manajemen, teknologi informasi, konsp-konsep dasar, proses pengembangan dan aplikasi bisnis.
Aktifitas Dasar Sistem Informasi
Dalam konsep dasar sistem informasi, aktifitas dasar sistem informasi menurut Laudon dan Laudon (2010, p46-47) adalah sebagai berikut :
- Input, Melibatkan pengumpulan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan eksternal untuk pengolahan dalam suatu sistem informasi.
- Process, Melibatkan proses mengkonversi input mentah ke bentuk yang lebih bermakna.
- Output, Mentransfer proses informasi kepada orang yang akan menggunakannya atau kepada aktivitas yang akan digunakan.
- Feedback, Output yang di kembalikan ke anggota organisasi yang sesuai untuk kemudian membantu mengevaluasi atau mengkoreksi tahap Input.
Blok-blok sistem informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah building block yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
- Blok Masukan, Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
- Blok Model, Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan didasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Jogiyanto 2008 : 13)
- Blok Keluaran, Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
- Blok Teknologi, Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dari pekerjaan sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendaliaan dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
- Blok Basis Data, Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat yang disebut dengan DBMS (Data Base Management Sistem).
- Blok Kendali, Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Jogiyanto (2008 : 13).
1.2 KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan sistem merupakan tindakan mengubah, menggantikan, atau menyusun kembali sistem lama menjadi sistem yang baru baik secara sebagian maupun keseluruhan untuk memperbaiki sistem yang selama ini berjalan (yang telah ada).
Dalam sebuah perusahaan yang dinamis sebuah pengembangan sistem merupakan suatu tindakan yang penting untuk dilakukan, tujuannya adalah agar mekanisme atau sistem kerja pada perusahaan tersebut menjadi lebih baik, semua aspek lebih terintegrasi pada suatu sistem/peraturan. Titik berat pada pengembangan ini ialah bagaimana mengganti sebuah sistem (mengembangkan) dari yang lama (konvensional) ke yang lebih baru (modern), sebuah sistem yang lebih terintegrasi dengan perangkat komputerisasi yang lebih memudahkan pengolahan data guna menghasilkan informasi yang berkualitas yang nantinya berperan penting dalam pengambilan keputusan pada tingkat manajer (pimpinan) suatu perusahaan.
Pada pelaksanaan pengembangan, ada beberapa parameter yang menjadi acuan dalam pengembangan sistem informasi yaitu:
1. Kekuatan (Stenght) 2. Kelemahan (Weaknes)
3. Peluang / Kesempatan (Oportunity)
4. Ancaman (Treath)
Juga ada parameter lain dalam strategi pengembangan sistem informasi, yaitu Sumber Daya (Resources) yang terdiri dari:
1. Orang (People) 2. Uang (Mmoney)
3. Infrastruktur (Infrastructure)
4. Lingkungan Perusahaan / Bisnis (Environtment)
5. Nilai budaya dalam perusahaan (Attitude)
6. Pemilihan waktu yang tepat dalam pengembangan (Time)
CRITICAL SUCCESS FACTOR (Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi)
1. Melibatkan para pengguna (User), pengguna disini adalah semua orang yang terlibat dalam pengembangan, entah itu pihak eksternal (pengembang) atau internal (perusahaan) seperti, pengguna, analis, perancang, programmer, pembangun, manajer, pemilik dll.
2. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Ada dua metode pendekatan pemecahan masalah yaitu Pemecahan Masalah Terstruktur dan Pemecahan Masalah Tak Terstruktur. Apa maksudnya? Pikirkan sendiri :P
3. Membentuk fase dan aktivitas. Ane masih bingung sama yg ini .-.
4. Mendokumentasikan selama proses pengembangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan (kelemahan) sebuah sistem yang sedang dikembangkan
5. Membentuk standar. Sistem yang baik adalah sistem yang terintegrasi dengan IT, tentunya terdapat standar yang menjadi tolok ukur untuk sebuah sistem yang ideal dan dapat bersaing. Biasanya para analis membuat standar yang umum yang mencirikan sistem yang dinamis dan maju misal penggunaan teknologi database, software dan sebagainya.
6. Mengelola proses dan proyek. Konsisten dalam mengerjakan proyek-proyek, tugas inti daripada manajemen proyek yang memastikan semuanya berjalan sesuai rencana dan semestinya.
7. Menentukan Sistem Informasi sebagai investasi modal. Biaya untuk pengembangan suatu sistem informasi tidaklah murah, oleh karena itu sudut pandang seorang manajer atau pengembang harus diubah bahwa biaya mahal tersebut merupakan investasi modal yang nantinya akan berimbas positif terhadap perusahaan terutama dari segi efisiensi kegiatan dan proses bisnis. Dan tentu saja dari situ pula dapat meninggikan grafik pendapatan (profit) perusahaan tersebut.
8. Tidak takut terhadap pembatalan atau merefisi lingkup. Yap! Selalu positif thinking! Jika jatuh, bangkitlah kembali. Sebuah revisi atau bahkan pembatalan sebuah rencana pengembangan adalah hal yang wajar dan suatu yang memang harus dihadapi. Hal ini biasanya dikarenakan perusahaan pengembang kekurangan biaya ditengah-tengah proses pengembangan atau mungkin juga bangkrut.
9. Melakukan pembagian yang jelas. Setiap ahli harus pada bidangnya dan pada waktu yang tepat.
10. Mendesain untuk pertumbuhan dan perubahan. Sistem yang baik dimasa kini dan akan datang haruslah Fleksibel, mudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sehingga jika ingin dilakukan peningkatan, pengembangan hanya dilakukan di beberapa aspek (tidak keseluruhan).
TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Analisis
3. Tahap Desain
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Perawatan
Oke akan kita bantai tuntas kelima tahapan ini! B)
1. Tahap Perencanan
Tahapan ini merupakan tahapan dimana pengembang mendefinisikan perkiraan-perkiraan kebutuhan akan sumber daya yang sifatnya masih umum seperti kebutuhan user, kebutuhan infrastruktur dan lain-lain.
Langkah-langkah dalam tahapan perencanaan:
· Menyadari adanya masalah
· Mendefinisikan masalah
· Menentukan tujuan sistem
· Mengidentifikasikan kendala-kendala sistem
· Membuat studi kelayakan
· Mempersiapkan usulan penelitian sistem
· Menyetujui atau menolak penelitian sistem
· Menetapkan mekanisme pengendalian
2. Tahap Analisis
Tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Informasi yang didapat dari proses sebelumnya yaitu tahap perencanaan dikaji lebih dalam oleh seorang “Analis Sistem” atau System Analist. Dari hasil kajiannya seorang analis tersebut akan menemukan beberapa kelemahan sistem sehingga nantinya ia akan dapat mengusulkan suatu perbaikan atau solusi.
Kegiatan-kegiatan pada tahap Analisis:
a. Convention. Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya (Memburuk)
b. Initial Investigation. Memeriksa sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-daerah yang menimbulkan permasalahan.
c. Determination of Ideal System. Mendapatkan Konsensus (semacam kesepakatan/voting) dari komunitas pengguna sistem (para user) tentang sebuah sistem yang ideal (sistem yang diinginkan dari setiap user).
d. Generation of System Alternatives. Menggali (explore) perbedaan dari alternatif-alternatif sistem yang ada dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat in idengan sistem idealnya.
e. Selection of Proper System. Membandingkan alternatif-alternatif sistem dengan menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik dan mengajukannya atau menjualnya kepada perusahaan.
3. Tahap Desain
Tahapan setelah analisis sistem yang menentukan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lain yang terlibat dalam pengembangan sistem.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap Desain:
a. Output Design. Mendesain tampilan-tampilan output dari suatu sistem, berkas atau form.
b. Infput Design. Mendesain form/dokumen masukan untuk sistem.
c. File Design. Memberikan bentuk-bentuk file yang dibutuhkan dalam sistem informasi.
4. Tahap Penerapan
Tahap dimana desain sistem yang sudah dibentuj sudah menjadi suatu kode yang siap untuk dioperasikan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap Penerapan:
a. Programming and Testing. Mengkonversikan perancangan logikal kedalam kegiatan operasi coding dengan bahasa pemrograman tertentu dan mengetest program, memastikan semua fungsi/modul berjalan dengan lancar.
b. Training. Memimpin sebuah pelatihan dalam menggunakan sistem baru yang telah dikembangkan, juga termasuk persiapan lokasi dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pelatihan seperti modul pembelajaran dan jadwal training.
c. Sistem Change Over. Merubah pemakaian sistem lama ke sistem baru, dari sistem informasi yang berhasil dibangun. Adapun beberapa metode konversis sistem diantaranya yaitu: (a) Konversi Paralel (b) Konversi Bertahap (c) Konversi Percontohan (d) Langsung/Change Over.
5. Tahap Perawatan
a. Penggunaan Sistem
b. Audit Sistem. Melakukan pengamatan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kerja.
c. Penjagaan Sistem. Pemantauan rutin
d. Perbaikan Sistem. Melakukan perbaikan jika dalam program terdapat kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujuan sistem.
e. Meningkatkan Sistem. Jika manejer melihat adanya potensi peningkatan sistem, hal ini bisa ditindaklanjuti untuk memodifikasi sistem sesuai keinginan manejer tersebut.
Dalam sebuah perusahaan yang dinamis sebuah pengembangan sistem merupakan suatu tindakan yang penting untuk dilakukan, tujuannya adalah agar mekanisme atau sistem kerja pada perusahaan tersebut menjadi lebih baik, semua aspek lebih terintegrasi pada suatu sistem/peraturan. Titik berat pada pengembangan ini ialah bagaimana mengganti sebuah sistem (mengembangkan) dari yang lama (konvensional) ke yang lebih baru (modern), sebuah sistem yang lebih terintegrasi dengan perangkat komputerisasi yang lebih memudahkan pengolahan data guna menghasilkan informasi yang berkualitas yang nantinya berperan penting dalam pengambilan keputusan pada tingkat manajer (pimpinan) suatu perusahaan.
Pada pelaksanaan pengembangan, ada beberapa parameter yang menjadi acuan dalam pengembangan sistem informasi yaitu:
1. Kekuatan (Stenght) 2. Kelemahan (Weaknes)
3. Peluang / Kesempatan (Oportunity)
4. Ancaman (Treath)
Juga ada parameter lain dalam strategi pengembangan sistem informasi, yaitu Sumber Daya (Resources) yang terdiri dari:
1. Orang (People) 2. Uang (Mmoney)
3. Infrastruktur (Infrastructure)
4. Lingkungan Perusahaan / Bisnis (Environtment)
5. Nilai budaya dalam perusahaan (Attitude)
6. Pemilihan waktu yang tepat dalam pengembangan (Time)
CRITICAL SUCCESS FACTOR (Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi)
1. Melibatkan para pengguna (User), pengguna disini adalah semua orang yang terlibat dalam pengembangan, entah itu pihak eksternal (pengembang) atau internal (perusahaan) seperti, pengguna, analis, perancang, programmer, pembangun, manajer, pemilik dll.
2. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Ada dua metode pendekatan pemecahan masalah yaitu Pemecahan Masalah Terstruktur dan Pemecahan Masalah Tak Terstruktur. Apa maksudnya? Pikirkan sendiri :P
3. Membentuk fase dan aktivitas. Ane masih bingung sama yg ini .-.
4. Mendokumentasikan selama proses pengembangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan (kelemahan) sebuah sistem yang sedang dikembangkan
5. Membentuk standar. Sistem yang baik adalah sistem yang terintegrasi dengan IT, tentunya terdapat standar yang menjadi tolok ukur untuk sebuah sistem yang ideal dan dapat bersaing. Biasanya para analis membuat standar yang umum yang mencirikan sistem yang dinamis dan maju misal penggunaan teknologi database, software dan sebagainya.
6. Mengelola proses dan proyek. Konsisten dalam mengerjakan proyek-proyek, tugas inti daripada manajemen proyek yang memastikan semuanya berjalan sesuai rencana dan semestinya.
7. Menentukan Sistem Informasi sebagai investasi modal. Biaya untuk pengembangan suatu sistem informasi tidaklah murah, oleh karena itu sudut pandang seorang manajer atau pengembang harus diubah bahwa biaya mahal tersebut merupakan investasi modal yang nantinya akan berimbas positif terhadap perusahaan terutama dari segi efisiensi kegiatan dan proses bisnis. Dan tentu saja dari situ pula dapat meninggikan grafik pendapatan (profit) perusahaan tersebut.
8. Tidak takut terhadap pembatalan atau merefisi lingkup. Yap! Selalu positif thinking! Jika jatuh, bangkitlah kembali. Sebuah revisi atau bahkan pembatalan sebuah rencana pengembangan adalah hal yang wajar dan suatu yang memang harus dihadapi. Hal ini biasanya dikarenakan perusahaan pengembang kekurangan biaya ditengah-tengah proses pengembangan atau mungkin juga bangkrut.
9. Melakukan pembagian yang jelas. Setiap ahli harus pada bidangnya dan pada waktu yang tepat.
10. Mendesain untuk pertumbuhan dan perubahan. Sistem yang baik dimasa kini dan akan datang haruslah Fleksibel, mudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sehingga jika ingin dilakukan peningkatan, pengembangan hanya dilakukan di beberapa aspek (tidak keseluruhan).
TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Analisis
3. Tahap Desain
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Perawatan
Oke akan kita bantai tuntas kelima tahapan ini! B)
1. Tahap Perencanan
Tahapan ini merupakan tahapan dimana pengembang mendefinisikan perkiraan-perkiraan kebutuhan akan sumber daya yang sifatnya masih umum seperti kebutuhan user, kebutuhan infrastruktur dan lain-lain.
Langkah-langkah dalam tahapan perencanaan:
· Menyadari adanya masalah
· Mendefinisikan masalah
· Menentukan tujuan sistem
· Mengidentifikasikan kendala-kendala sistem
· Membuat studi kelayakan
· Mempersiapkan usulan penelitian sistem
· Menyetujui atau menolak penelitian sistem
· Menetapkan mekanisme pengendalian
2. Tahap Analisis
Tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Informasi yang didapat dari proses sebelumnya yaitu tahap perencanaan dikaji lebih dalam oleh seorang “Analis Sistem” atau System Analist. Dari hasil kajiannya seorang analis tersebut akan menemukan beberapa kelemahan sistem sehingga nantinya ia akan dapat mengusulkan suatu perbaikan atau solusi.
Kegiatan-kegiatan pada tahap Analisis:
a. Convention. Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya (Memburuk)
b. Initial Investigation. Memeriksa sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-daerah yang menimbulkan permasalahan.
c. Determination of Ideal System. Mendapatkan Konsensus (semacam kesepakatan/voting) dari komunitas pengguna sistem (para user) tentang sebuah sistem yang ideal (sistem yang diinginkan dari setiap user).
d. Generation of System Alternatives. Menggali (explore) perbedaan dari alternatif-alternatif sistem yang ada dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat in idengan sistem idealnya.
e. Selection of Proper System. Membandingkan alternatif-alternatif sistem dengan menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik dan mengajukannya atau menjualnya kepada perusahaan.
3. Tahap Desain
Tahapan setelah analisis sistem yang menentukan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lain yang terlibat dalam pengembangan sistem.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap Desain:
a. Output Design. Mendesain tampilan-tampilan output dari suatu sistem, berkas atau form.
b. Infput Design. Mendesain form/dokumen masukan untuk sistem.
c. File Design. Memberikan bentuk-bentuk file yang dibutuhkan dalam sistem informasi.
4. Tahap Penerapan
Tahap dimana desain sistem yang sudah dibentuj sudah menjadi suatu kode yang siap untuk dioperasikan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap Penerapan:
a. Programming and Testing. Mengkonversikan perancangan logikal kedalam kegiatan operasi coding dengan bahasa pemrograman tertentu dan mengetest program, memastikan semua fungsi/modul berjalan dengan lancar.
b. Training. Memimpin sebuah pelatihan dalam menggunakan sistem baru yang telah dikembangkan, juga termasuk persiapan lokasi dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pelatihan seperti modul pembelajaran dan jadwal training.
c. Sistem Change Over. Merubah pemakaian sistem lama ke sistem baru, dari sistem informasi yang berhasil dibangun. Adapun beberapa metode konversis sistem diantaranya yaitu: (a) Konversi Paralel (b) Konversi Bertahap (c) Konversi Percontohan (d) Langsung/Change Over.
5. Tahap Perawatan
a. Penggunaan Sistem
b. Audit Sistem. Melakukan pengamatan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kerja.
c. Penjagaan Sistem. Pemantauan rutin
d. Perbaikan Sistem. Melakukan perbaikan jika dalam program terdapat kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujuan sistem.
e. Meningkatkan Sistem. Jika manejer melihat adanya potensi peningkatan sistem, hal ini bisa ditindaklanjuti untuk memodifikasi sistem sesuai keinginan manejer tersebut.
1.3 KONSEP DASAR PERANCANGAN SISTEM
KONSEP DASAR SISTEM
Terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah system, yaitu dengan pendekatan :
Prosedur : “ suatu system adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan / untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Pendekatan pada elemen / komponennya : “ Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan.
Terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah system, yaitu dengan pendekatan :
Prosedur : “ suatu system adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan / untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Pendekatan pada elemen / komponennya : “ Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan.
1. PSI(Perancangan Sistem Informasi) pendekatan terstruktur.
- Permodelan Sistem (flowmap)
- Bahasa Pemrograman. (HTML, PHP, WEB)
- Berbasis (web, online, digital).
Perancangan terstruktur merupakan aktivitas mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam suatu perencanaan untuk dapat diimplementasikan (diotomasikan). Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
2. PSI(Perancangan Sistem Informasi) pendekatan terstruktur.
- Permodelan Sistem (UML)
- Bahasa Pemrograman. JAVA)
- Berbasis (android, online, digital).
Perancangan berorientasi objek adalah suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak. Sistem informasi, atau sistem lainnva). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. Pengertian "berorientasi objek" berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Sutabri (2003:163) Data Flow Diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem
automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang
penggambarannya disusun dalam bentuk komponen sistem yang saling berhubungan
sesuai dengan aturan mainnya. Adapun simbol dan keterangannya adalah sebagai
berikut :
1.
External Entity, merupakan simbol yang mewakili elemen yang berada di luar sistem,
tetapi memiliki hubungan interaksi dengan sistem.
External Entity
2.
Proses, merupakan simbol yang mewakili
kegiatan untuk mengubah data menjadi
informasi atau masukan untuk data lain.
Proses
3.
Data Store, merupakan simbol yang mewakili tempat penyimpanan dari data dan
dapat dipergunakan bila dibutuhkan.
Data Store
4. Data flow, merupakan simbol yang mewakili
arah aliran data yang berasal dari satu proses, data store atau elemen
lingkungan menuju ke satu proses, data store atau enviromental element lainnya.
Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Al Fatta (2007:121) Entity Relationship Diagram adalah
gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan
dalam sistem bisnis. Adapun simbolnya sebagai berikut :
Dalam Entity Relation Diagram hubungan (relasi) dapat terdiri dari
sejumlah entitas yang disebut dengan derajat relasi. Derajat relasi maksimum
disebut dengan kardinalitas sedangkan derajat minimum disebut dengan modalitas.
Jadi kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain.
ERD menggunakan sejumlah notasi dan
simbol untuk menggambarkan struktur
dan hubungan antar data, pada dasarnya ada tiga macam simbol yang digunakan
yaitu:
1.
Entity, merupakan suatu objek yang
datanya diidentifikasikan dalam lingkungan
pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan
dibuat.
2.
Attribute, merupakan bagian dari Entity atau suatu field yang menunjukkan suatu
data yang sejenis, setiap entitas harus memiliki atribut, contoh: Nama, Nip,
Alamat, dll.
3.
Relationship, sebagaimana halnya entitas maka
dalam hubunganpun harus dibedakan
antara hubungan atau bentuk hubungan antar entitas dengan isi dari hubungan itu
sendiri.
Hubungan
antara dua entity dapat dikategorikan
menjadi tiga macam, yaitu:
a. One to One Relationship
Hubungan antara entitas pertama dan kedua adalah
satu berbanding satu. b. One to Many
Relationship
Hubungan antara entitas pertama dan kedua adalah
satu berbanding banyak. c. Many to Many
Relationship
Hubungan
kedua entitas adalah banyak berbanding banyak.
Pemetaan E-R Diagram perlu
dilakukan untuk menterjemahkan bentuk perancangan sistem ke bentuk tabel (skema
relasi) sebagai langkah awal implementasi progam dengan melakukan tujuh langkah
pemetaan berikut :
1.
Untuk setiap non weak entity (strong
entity) , dibuat relasi yang terdiri dari semua atribut menjadi tabel.
2.
Setiap entitas lemah (weak entity) L dari entitas kuat K
menjadi tabel yang terdiri dari semua atribut dari L ditambah primary key dari
K. Primary key L menjadi kombinasi
dari key L dan primary key K.
3.
Untuk setiap relasi 1:1 (one to one) antara entitas S dan T
buatlah masing-masing tabel dengan masing-masing atribut semua, tetapi di salah
satu tabel jadikan primary key dari
tabel yang lain sebagai foreign keynya.
4.
Untuk setiap relasi 1: n (one to many): tambah di entitas yang
sisi “n” primary key dari entitas yang sisi “1” sebagai foreign key.
5.
Untuk setiap relasi n:m akan
tercipta satu tabel baru yang disebut intermediet tabel dengan primary key di masing-masing sisi many
menjadi foreign key pada tabel
tersebut.
6.
Untuk setiap multi value atribut dari entitas L, buat relasi dengan atributnya
adalah atribut L itu sendiri yang ditambah dengan atribut dari primary key dari L.
7.
Untuk setiap non binary relationship, buat relasi dengan atributnya adalah primary key dari entitas yang
berhubungan, dan juga dimasukkan atribut yang berada dibagian relationship.
PHP
Menurut Janer Simarrmata
(2006:30) adalah bahasa (scripting
language) yang dirancang secara khusus untuk penggunaan pada Web. PHP adalah tool untuk pembuatan halaman web
dinamis. Kaya akan fitur yang membuat perancangan web dan pemrograman lebih mudah. PHP kependekan untuk Hyper Text Preprocessor.
Seperti bahasa pemrograman web
lainnya PHP memproses seluruh perintah yang berada dalam skrip PHP di dalam web
server dan menampilkan outputnya ke dalam web bowser klien. PHP adalah bahasa
scripting yang menghasilkan output HTML ataupun output lain sesuai keinginan
pemrograman yang dijalankan pada server side. Artinya, semua sintaks yang kita
berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke
browser hanya hasilnya (output) saja.
XAMPP
Xampp merupakan sebuah tool yang
menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan
mengisntal XAMPP, tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP 5, dan MySQL secara manual. XAMP akan
menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara
otomatis. Arief Ramadhan & Hendra Saputra (2005:2)
Apache
Menurut pendapat Sukarno, Mohamad
(2006, hal:3-4) Apache adalah paket
aplikasi yang digunakan untuk web server
yang handal dan stabil. Pada dasarnya web
server lainnya, Apache hanya
menunggu adanya permintaan. (request)
yang di ajukan client melalui browser
(Mozila, Netscape, Opera, dan lain-lain). Setelah ada request dari client, maka
langkah selanjutnya web server akan
memproses request tersebut dan
mengirimkan data-data yang di inginkan
client. Agar web server dapat
berkomunikasi dengan web client (Browser),
maka dibutuhkan suatu
protokol yang mengatur komunikasi antara keduanya,
protokol tersebut adalah Hyper Text
Transfer Protocol (HTTP). Protokol ini berfungsi untuk transfer file HTML dan web. Jadi dapat disimpulkan Apache
adalah perangkat lunak yang merupakan paket yang ada pada aplikasi pemrograman web.
MySQL
Pendapat Sukarno (2006, hal:3)
mengenai pengertian MySQL adalah
merupakan perangkat lunak untuk sistem manajemen database (database management system). Karena sifatnya yang open source dan memiliki kamampuan menampung kapasitas yang
sangat besar, maka MySQL menjadi database yang sangat popular dikalangan programmer web.
Pada bulan Mei 1996, MySQL versi 1.0 berhasil dirilis namun
penggunanya terbatas 4 orang saja. Namun di bulan Oktober di tahun yang sama
versi 3.11.0 dilepaskan ke publik tapi belum bersifat open source. Bulan Juni 2000, MySQL
AB mengumumkan bahwa sejak versi 3.23.19, MySQL
merupakan software database yang bebas berlisensi GPL atau General Public License yang open source. Mulanya MySQL hanya berjalan di sistem operasi
linux namun pada saat MySQL versi
3.22 tahun 1998-1999 sudah tersedia diberbagai platform termasuk windows. Ini terjadi karena MySQL menjadi semakin populer dan
dilirik banyak orang karena kestabilan dan kecepatan yang meningkat.
Beberapa
keuanggulan dari MySQL adalah:
1. Mampu
menangani jutaan user dalam waktu
yang bersamaan.
2. Mampu
menampung lebih dari 50.000.000 record.
3. Sangat
cepat mengekskusi perintah.
4. Memiliki user privilege yang mudah dan efisien.
0 komentar:
Posting Komentar