Welcome To My Website

Pages

Rabu, 17 Januari 2018

BAB V TEKNIK PENGUMPILAN DATA

Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data

Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu :

1.   Data Primer
  • Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui
  • Wawancara, Observasi, Tes,
  • Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
  • Pengukuran Fisik
  • Percobaan Laboratorium

2.   Data Sekunder
  • Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga
  • Biro Pusat Statistik (BPS)
  • Rumah sakit
  • Lembaga atau institusi
Metode Pengumpulan Data

1. Teknik wawacara
Wawancara ( interview ) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data / fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi . wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara ( interviewer ) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai ( interviewee ).
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.

A. Mempersiapkan wawancara
  1. Aturlah pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai terlebih dahulu.
  2. Utarakan maksud dari wawancara.
  3.  Aturlah waktu yang paling tepat supaya tidak menggangu kerja dari orang yang diwawancarai.
  4.  Buatlah jadwal wawancara terlebih dahulu, bila wawancara akan dilakukan beberapa kali atau oleh pewawancar yang berbeda dan orang yang diwawancarai juga berbeda.
  5. Buatlah suatu panduan wawancara ( interview guide ) supaya wawancara dapat berjalan dengan lancar. Interview guide adalah daftar pengecekan ( checklist ) dari pertanyaan – pertanyaan yang akan diajukan oleh pewawancara serta penjadwalan waktunya.

 B.      Melakukan wawancara
  1. Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa sebenarnya anda.
  2. Menjelaskan apa tujuan dari wawancara ini dan hubungan dengan proyek sistem informasi yang sedang dikembangkan.
  3. Menjelaskan peranan – peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.
  4. Jagalah suasana wawancara tetap santai, tetapi terarah dan menyenangkan.
  5. Mintalah pendapat – pendapat atau ide – ide tambahan yang mungkin belum diungkapkan.
  6. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman – rangkuman dari hasil wawancara dan mintalah kepada yang diwawancarai untuk membetulkan bila ada hal – hal yang tidak sesuai.
  7.  Ucapkan terima kasih bila wawancara telah selesai serta mintalah kesediaan kembali untuk dihubungi atau untuk diadakan wawancara lagi bilamana perlu.
2. Teknik observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.
Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik

A.  Petunjuk melakukan observasi
Untuk melakukan observasi, hal-hal berikut ini harus dilakukan :
1.  Rencanakan terlebih dahulu obsevasi yang akan dilakukan, meliputi :
  • Apa yang akan diobservasi,
  •  Dimana letak lokasi observasi,
  • Kapan observasi akan dilakukan,
  • Siapa yang melaksanakan observasi ini,
  • Siapa yang akan diobservasi,
  • Bagaimana melaksanakan observasi ini.
2.  Minta ijin terlebih dahulu dari manajer atau pegawai-pegawai yang terlibat
3.  Bertindaklah dengan rendah hati (low profile)
4.  Lengkapilah dengan catatan selama observasi berlangsung

5.  Kaji ulanglah hasil obsevasi dengan individu-individu yang terlibat



3. Teknik quisioner ( pertanyaan )
Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudian akan dikirimkan kepada responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka.penggunaan daftar pertanyaan ini mendapat banyak kritikan karena diragukan hasilnya. Akan tetapi untuk mengumpulkan data dari jumlah sumber yang banyak, cara ini lebih efisien dibandingkan teknik pengumpulan data yang lain.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam


4. Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.



Lihat ini juga

Interview
  1. Kuasai latar belakang masalah pokok (kenali topik)
  2. Tetapkan apa yang ingin Anda ketahui (susun daftar pertanyaan)
  3. Kenali nara sumber Anda, sehingga saat wawancara tidak canggung.
  4.  Jadilah pendengar yang baik saat wawancara.
  5.  Jangan pernah berdebat dengan nara sumber.
  6.  Catat hal-hal yang penting, agar memudahkan Anda dalam mentranskrip hasil wawancara.
  7. Saat wawancara, pakailah acuan dalam pertanyaan. Nara sumber akan menghargai Anda bila Anda menguasai pokok masalah yang Anda tanyakan padanya.
  8. Ajukan pertanyaan yang singkat, padat, langsung ke persoalan, tapi pertanyaan harus dapat dimengerti oelh nara sumber.
  9.   Ajukan pertanyaan yang meminta nara sumber untuk bepikir. Pertanyaan yang baik berawal dengan kata mengapa.
  10.  Bila nara sumber menjawan “ya” atau “tidak” tanyakan mengapa?
  11. Ajukan pertanyaan yang konseptual, yang bertalian dengan gagasan sentral, runut, dan langsung ke inti persoalan.
  12.  Ajukan pertanyaan yang berorientasi ke masa depan.
Etika Wawancara
  •  Identifikasi diri dengan menyebutkan nama dan nama organisasi Anda untuk wawancara resmi.
  • Jelaskan maksud dan topic wawancara pada nara sumber Anda.
  •  Bila membuat janji, datanglah tepat pada waktu yang dijanjikan.
  • Off the record, hormati permintaan nara sumber, bila suatu keterangan diminta untuk tidak disiarkan.
  • Attribusi sumber, hormati permintaan sumber bila nama dan kedudukannya tidak ingin disebut.
  •  Namun yang paling penting dalam wawancara adalah, mengajukan pertanyaan yang tepat. Karena sebuah pertanyaan yang tepat akan menghasilkan jawaban yang memuaskan, bermakna, dan bernilai.
  • Untuk meningkatkan kemampuan Teknik Wawancara anda, perbanyak pengalaman dalam hal wawancara.
Obsevasi

A. Teknik Pencatatan Narative
Teknik pencatatan naratif merupakan salah satu teknik pencatatan observasi yang dapat membantu observer dalam mendeskripsikan perilaku alami subyek. Dalam pencatatan naratif tersebut pengat tidak boleh melakukan interpretasi secara menyeluruh dan kejadiannya hendaklah menggunakan prosedur pencatatan kuantitatif. Teknik pencatatan naratif dapat dilakukan dengan dua cara pencatatan, yaitu berdasarkan anecdotal recording dan running recording. Anecdotal recording merupakan sebuah pencatatan yang tidak membutuhkan . mencakup apapun yang relevan bagi observer. Running recorning merupakan pencatatan data dimana observer mencatat ketika fokus perilaku yang dikehendaki muncul.
B. Teknik Interval Recording
Sattler (2002) menjelaskan bahwa interval recording biasa juga disebut dengan time sampling, interval sampling, atau interval time sampling, dimana pencatatan tersebut merupakan salah satu teknik observasi yang berfokus pada perilaku spesifik dalam interval waktu tertentu. Dalam interval recording, pencatatan dilakukan pada perode interval yang sama dan observer mencatatan sejumlah perilaku yang muncul selama interval tertentu.
C.  Teknik Even Recording
Teknik event recording atau biasa dikenal dengan nama even sampling, dimana observer dapat mencatat sebuah kejadian pada perilaku spesifik atau pada even yang terjadi selama periode observasi.
D. Teknik Rating Recording

Sattler (2002) menjelaskan bahwa pada rating recording, observer merate perilaku pada skala atau checklist, yang terkadang pada akhir periode observasi. Setelah skala dirancang, observer dapat mengindikasikan derajat (a). Atribut yang telah diobservasi (e.g comparatif, agresif) atau (b). Kita merasa atribut tersebut terdapat pada subyek. Nilai yang dihasilkan berupa nilai ordinal.

0 komentar:

Posting Komentar