Sumber
Data Dan Metode Pengumpulan Data
Ada
dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu :
1. Data Primer
- Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui
- Wawancara, Observasi, Tes,
- Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
- Pengukuran Fisik
- Percobaan Laboratorium
2. Data Sekunder
- Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga
- Biro Pusat Statistik (BPS)
- Rumah sakit
- Lembaga atau institusi
Metode Pengumpulan Data
1. Teknik wawacara
Wawancara
( interview ) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data / fakta yang penting
dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi . wawancara
memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara ( interviewer ) untuk
mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (
interviewee ).
Pengambilan
data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik
melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden
direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
A. Mempersiapkan wawancara
- Aturlah pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai terlebih dahulu.
- Utarakan maksud dari wawancara.
- Aturlah waktu yang paling tepat supaya tidak menggangu kerja dari orang yang diwawancarai.
- Buatlah jadwal wawancara terlebih dahulu, bila wawancara akan dilakukan beberapa kali atau oleh pewawancar yang berbeda dan orang yang diwawancarai juga berbeda.
- Buatlah suatu panduan wawancara ( interview guide ) supaya wawancara dapat berjalan dengan lancar. Interview guide adalah daftar pengecekan ( checklist ) dari pertanyaan – pertanyaan yang akan diajukan oleh pewawancara serta penjadwalan waktunya.
B. Melakukan wawancara
- Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa sebenarnya anda.
- Menjelaskan apa tujuan dari wawancara ini dan hubungan dengan proyek sistem informasi yang sedang dikembangkan.
- Menjelaskan peranan – peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.
- Jagalah suasana wawancara tetap santai, tetapi terarah dan menyenangkan.
- Mintalah pendapat – pendapat atau ide – ide tambahan yang mungkin belum diungkapkan.
- Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman – rangkuman dari hasil wawancara dan mintalah kepada yang diwawancarai untuk membetulkan bila ada hal – hal yang tidak sesuai.
- Ucapkan terima kasih bila wawancara telah selesai serta mintalah kesediaan kembali untuk dihubungi atau untuk diadakan wawancara lagi bilamana perlu.
2. Teknik observasi
Observasi
atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif
untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu
kegiatan yang sedang dilakukan.
Pengamatan
melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa).
Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik
A. Petunjuk melakukan observasi
Untuk
melakukan observasi, hal-hal berikut ini harus dilakukan :
1. Rencanakan terlebih dahulu obsevasi yang
akan dilakukan, meliputi :
- Apa yang akan diobservasi,
- Dimana letak lokasi observasi,
- Kapan observasi akan dilakukan,
- Siapa yang melaksanakan observasi ini,
- Siapa yang akan diobservasi,
- Bagaimana melaksanakan observasi ini.
2. Minta ijin terlebih dahulu dari manajer
atau pegawai-pegawai yang terlibat
3. Bertindaklah dengan rendah hati (low
profile)
4. Lengkapilah dengan catatan selama
observasi berlangsung
5. Kaji ulanglah hasil obsevasi dengan
individu-individu yang terlibat
3. Teknik quisioner ( pertanyaan )
Adalah
suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang
memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari
responden-responden yang dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudian akan
dikirimkan kepada responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat
mereka.penggunaan daftar pertanyaan ini mendapat banyak kritikan karena
diragukan hasilnya. Akan tetapi untuk mengumpulkan data dari jumlah sumber yang
banyak, cara ini lebih efisien dibandingkan teknik pengumpulan data yang lain.
Kuesioner
adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban
responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam
4. Dokumen
Pengambilan
data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi.
Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
Lihat ini juga
Interview
- Kuasai latar belakang masalah pokok (kenali topik)
- Tetapkan apa yang ingin Anda ketahui (susun daftar pertanyaan)
- Kenali nara sumber Anda, sehingga saat wawancara tidak canggung.
- Jadilah pendengar yang baik saat wawancara.
- Jangan pernah berdebat dengan nara sumber.
- Catat hal-hal yang penting, agar memudahkan Anda dalam mentranskrip hasil wawancara.
- Saat wawancara, pakailah acuan dalam pertanyaan. Nara sumber akan menghargai Anda bila Anda menguasai pokok masalah yang Anda tanyakan padanya.
- Ajukan pertanyaan yang singkat, padat, langsung ke persoalan, tapi pertanyaan harus dapat dimengerti oelh nara sumber.
- Ajukan pertanyaan yang meminta nara sumber untuk bepikir. Pertanyaan yang baik berawal dengan kata mengapa.
- Bila nara sumber menjawan “ya” atau “tidak” tanyakan mengapa?
- Ajukan pertanyaan yang konseptual, yang bertalian dengan gagasan sentral, runut, dan langsung ke inti persoalan.
- Ajukan pertanyaan yang berorientasi ke masa depan.
Etika
Wawancara
- Identifikasi diri dengan menyebutkan nama dan nama organisasi Anda untuk wawancara resmi.
- Jelaskan maksud dan topic wawancara pada nara sumber Anda.
- Bila membuat janji, datanglah tepat pada waktu yang dijanjikan.
- Off the record, hormati permintaan nara sumber, bila suatu keterangan diminta untuk tidak disiarkan.
- Attribusi sumber, hormati permintaan sumber bila nama dan kedudukannya tidak ingin disebut.
- Namun yang paling penting dalam wawancara adalah, mengajukan pertanyaan yang tepat. Karena sebuah pertanyaan yang tepat akan menghasilkan jawaban yang memuaskan, bermakna, dan bernilai.
- Untuk meningkatkan kemampuan Teknik Wawancara anda, perbanyak pengalaman dalam hal wawancara.
Obsevasi
A. Teknik Pencatatan Narative
Teknik
pencatatan naratif merupakan salah satu teknik pencatatan observasi yang dapat
membantu observer dalam mendeskripsikan perilaku alami subyek. Dalam pencatatan
naratif tersebut pengat tidak boleh melakukan interpretasi secara menyeluruh
dan kejadiannya hendaklah menggunakan prosedur pencatatan kuantitatif. Teknik
pencatatan naratif dapat dilakukan dengan dua cara pencatatan, yaitu
berdasarkan anecdotal recording dan running recording. Anecdotal recording
merupakan sebuah pencatatan yang tidak membutuhkan . mencakup apapun yang
relevan bagi observer. Running recorning merupakan pencatatan data dimana
observer mencatat ketika fokus perilaku yang dikehendaki muncul.
B. Teknik Interval Recording
Sattler
(2002) menjelaskan bahwa interval recording biasa juga disebut dengan time
sampling, interval sampling, atau interval time sampling, dimana pencatatan
tersebut merupakan salah satu teknik observasi yang berfokus pada perilaku
spesifik dalam interval waktu tertentu. Dalam interval recording, pencatatan
dilakukan pada perode interval yang sama dan observer mencatatan sejumlah
perilaku yang muncul selama interval tertentu.
C. Teknik Even Recording
Teknik
event recording atau biasa dikenal dengan nama even sampling, dimana observer
dapat mencatat sebuah kejadian pada perilaku spesifik atau pada even yang
terjadi selama periode observasi.
D. Teknik Rating Recording
Sattler (2002) menjelaskan bahwa pada rating recording, observer merate perilaku pada skala atau checklist, yang terkadang pada akhir periode observasi. Setelah skala dirancang, observer dapat mengindikasikan derajat (a). Atribut yang telah diobservasi (e.g comparatif, agresif) atau (b). Kita merasa atribut tersebut terdapat pada subyek. Nilai yang dihasilkan berupa nilai ordinal.
0 komentar:
Posting Komentar