Welcome To My Website

Pages

Rabu, 17 Januari 2018

BAB VII DESAIN SISTEM SECARA UMUM

DESAIN SISTEM SECARA UMUM



                Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem merupakan persiapan dari desain terinci dan mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrograman komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen.
 

Teknik desain sistem secara umum

Pada desain sistem informasi, semua teknik-teknik yang digunakan di tahap analisis sistem dapat juga digunakan pada tahap ini, misal flowchart dan formulir-formulir. Di samping itu terdapat beberapa teknik lain yang dapat diterapkan pada tahap desain sistem ini yiatu teknik sketsa (dilakukan dengan menggunakan lembar kosong untuk sketsa desain) dan prototyping (pembuatan asuatu model kerja dari sistem  final) secepat mungkin. Sistem prototype ini kemudian dapat diperiksa oleh user untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan. Pendekatan prototype pada tahp desain sistem ini disebut dengan design by prototyping. Prototype di review olwh user, perubahan-perubahan baru kemudian di kembangkan. Proses ini disebut dengan prototype Loop

Desain komponen secara umum

Pada tahap ini, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram.

Komponen-komponen yang didesain adalah :
  1. Desain model secara umum.
Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical system.
Logical model menjelaskan kepada user bagaimana fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Model ini dapat digambar dengan menggunakan diagram arus data ( Data Flow Diagram ). Sistem informasi dapat mempunyai metode-metode pengolahan data sebagai berikut:
1.      Metode pengolahan data terpusat (centralized data processing method) vs metode pengolahan data tersebar (distributed data processing method)
Metode pengolahan data terpusat merupakan metode yang memusatkan pengolahannya pada suatu tempat tunggal tertentu. Sedangkan metode pengolahan data tersebar memungkinkan tiap-tiap departemen untuk memasukkan data sendiri, mengolahnya sendiri bahkan menghasilkan output sendiri.
2.      Metode pengolahan kompulan (batch processing method) vs metode pengolahan langsung (online processing method)
Metode pengolahan kumpulan berarti pengolahan terhadap data yang dikumpulkan terlebih dahulu selama beberapa periode sehingga disebut juga dengan pengolahan periodik (periodic processing) / pengolahan tertunda (delayed processing). Periode waktu antara satu pengolahan dengan pengolahan berikutnya disebut dengan siklus pengolahan (processing cycles). Lamanya periode siklus pengolahan tergantung dari beberapa faktor yaitu volume dari transaksi, jumlah batch yang diinginkan dan kapasitas pengolahan yang tersedia. Istilah run merupakan terminologi yang telah diterima umum untuk menunjukkan tahapan-tahapan dalam pengerjaan pemrosesan. Ada 6 dasar run di dalam batch processing yaitu run konversi (conversion run), run koneksi (edit run), run pengurutan (sort run), run pemeliharaan file (file maintenance run), run pengutipan file (file extraction run) dan run penghasil laporan (report generation run). Metode pengolahan langsung disebut juga dengan transaction processing/continous processing. Metode ini mempunyai karakteristik yang tertentu yaitu transaksi yang terjadi secara segera dan langsung digunakan untuk memutakhirkan file induk. Pada online processing  dapat terdiri dari sebuah program pemrosesan saja, sedang pada batch processing dapat terdiri dari beberapa processing run.
 
b. Desain Output Secara Umum.
Output adalah keluaran yang dihasilkan oleh system informasi baik berupa media keras (kertas, microfilm) atau dimedia lunak (layer video: Monitor).
Tipe Output.
Tipe output ada 2 (dua) yaitu:
1. Output Internal : adalah output yang digunakan untuk mendukung kegiatan manajemen.
2. Output Exsternal: adalah output yang didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya.
Format Output.
Format output bisa berupa: Tabal, Grafik, Image dan Suara
Langkah-langkah Desain Output Secara Umum.
1. Menentukan Kebutuhan Output Dari Sistem.
Kebutuhan ouput Sistem yang baru dapat ditentukan dalam DAD.

2. Menentukan Parameter dari Output.
Parameter ini meliputi: Tipe, Format, Media yang digunakan, alat output yang digunakan, jumlah tembusan, distribusi output dan periode output.

c. Desain Input Secara Umum.
Alat input yang digunakan sangat mempengaruhi desain input, adapun alat input dikalsifikasikan kedalam 2 golongan yaitu: Alat Input langsung dan alat input tak langsung.
Proses Input.
Proses input sangat tergantung dari alat input yang digunaka, tetapi proses input memiliki tahapan sbb:
1. Penangkapan Data ( Data Capture)
Proses mencatat kejadian nyata hasil suatu transaksi kedalam dokumen dasar.
2. Penyiapan Data ( Data Preparation).
Data yang telah ditangkap diubah kedalam bentuk yang dapat dibaca dengan mesin.
3. Pemasukan Data ( Data Entry ).
Merupakan proses membacakan atau memasukan data kedalam computer.

Tipe Input.
1. Input Internal : Input yang berasal dari dalam organisasi.
2. Input Exsternal : Input yang berasal dari luar organisasi.
Langkah-langkah Desain InputSecara Umum.
1. Menentukan Kebutuhan Input Dari Sistem.
Kebutuhan Input Sistem yang baru dapat ditentukan dalam DAD.
2. Menentukan Parameter dari Input
Parameter ini meliputi: Tipe, Format, Media yang digunakan, alat input yang digunakan, jumlah tembusan, distribusi input dan periode input.

d. Desain Database Secara Umum.
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan disimpanan luar computer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.
Tipe File.
Database dibentuk dari kumpulan file, adapun tipe file adalah sbb:
1. File Induk ( Master File)
File Induk adalah file yang tetap ada selama system dioperasikan.
a. File Induk Acuan : File induk yang relative jarang mengalami perubahan.
b. File Induk Dinamis: File induk yang datanya sering dimutakhirkan karena suatu transaksi.
2. File Transaksi ( Transaction File).
File yang digunakan untuk merekam data hasil dari suatu transaksi.
3. File Laporan ( Report File)
Yaitu file yang berisi informasi yang akan ditampilkan.
4. File Sejarah ( History File )
Yaitu file yang bersi data masa lalu dan catatan terjadinya suatu proses.
5. File Pelindung ( backup File)
Merupakan salinan file-file yang masih aktif dan digunakn sebagai cadangan jika database rusak.
6. File Kerja ( Working File )
File yang dibuat sementara untuk keperluan pekerjaan, setelah selasai maka dihapus lagi.

Akses dan Organisasi File
Akses artinya bagaiman suatu program computer akan membaca record-rcord data. Adapun organisasi file meliputi:
1. File Urut (Sequential file ): merupakan file dengan organisasi dan pengaksesan secara urut.
2. File Urut berindeks : Organisasi urut dengan akses secara langsung.
3. File akses langsung ( Direct access file) : merupakan file dengan organisasi acak( random) dengan pengaksesan secara langsung.
Langkah-langkah Desain Database Secara Umum.
1. Menentukan kebutuhan file database untuk system.
File yang dibutuhkan ditentukan didalam DAD.
2. Menentukan Parameter file databse.
Parameter meliputi: tipe file, media penyimpan, organisasi file, field kunci.
e.

  1. Desain teknologi secara umum
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu H/W, S/W dan teknisi (brainware)

Teknologi perangkat keras

Alat masukan

Adalah alat yang digunakan untuk menerima masukan baik berupa data maupun program. Alat input dapat digunakan dalam 2 golongan yaitu alat input langsung : input yang dimasukkan langsung diproses oleh CPU, tanpa lewat suatu media lainnya dan alat input tidak langsung : input yang dimasukkan tidak langsung diproses oleh CPU, tetapi dalam bentuk media yang tertentu.

Alat pemrosesan

Adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang dimasukkan lewat alat input yang hasilnya akan ditampilkan di alat output.
Alat pemroses terdiri dari : CPU dan Main memory.

Alat output

Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan ke dalam 4 macam bentuk yaitu : tulisan, image, suara, bentuk yang dapat dibaca oleh mesin dalam bentuk simbol yang hanya dapat dibaca dan dimengerti oleh komputer.

Simpanan luar

Main memory di dalam alat pemroses merupakan simpanan yang kapaitasnya tidak begitu besar dan umumnya bersifat volatile yaitu informasi yang dikandungnya akan hilang bila aliran listrik terputus. Kadang-kadang diperlukan suatu simpanan yang mempunyai kapasitas besar dan bersifat non volatile untuk menyimpan data dan program dalam kurunwaktu tertentu. Simpanan tersebut adalah eksternal memory. Simpanan luar dapat digolongkan ke dalam direct access storage device (DSSD)/alat simpanan pengaksesan langsung dan sequential access storage device (SASD)/alat simpanan pengaksesan urut.

Teknologi perangkat lunak

Perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam 3 bagian yaitu :
1.      Perangkat lunak sistem operasi : program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dari sistem komputer
2.      Perangkat lunak bahasa: program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin supaya dimengerti oleh komputer.
3.      Perangkat lunak aplikasi :program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language S/W untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu.
 

0 komentar:

Posting Komentar